Bismillah...
Dengan sekali lafaz, aku tersungkur dalam permainan yang aku ciptakan sendiri. Aku mengeraskan setiap sendi-sendi rasa untuk menerima permainan ini. Segalanya menjadikan aku kembali pada yang asal. Kerna penerimaannya yang sedia akan kejadianku. Namun, badai jiwa umpama serangan ombak yang mengganas menyerang setiap sudut pasir-pasir dalam hati yang dulunya tenang.
Bukan aku letakkan kesalahan padanya, tapi fahamilah. Aku yang bersalah. Lemah berdiri atas pendirian ini. Bagaikan terurai segala ego yang meninggi.
Aku pandang langit. Aku renung masa silam. Aku kembali menilai. Andai bukan aku yang berusaha mengubahnya, siapa yang sanggup merelai kehadiranku? Aku kembali berpaling melihat kehadirannya di belakangku. Bersama huluran kasih. Aku berdiri di atas satu titik tolak untuk menerima hulurannya. Dia..................
Persoalan hati memang susah untuk dibuat keputusannya. Adakalanya keputusan yang dibuat hakikatnya melukakan segenap ruangan hati. Cuma satu. Hati...andai terpasak kamu untuk Dia dan keluargamu, insyaALLAH kau akan dapat menerima setiap keputusanmu untuk melepaskan yang bukan milikmu.
Mak, Adik dan keluargaku. Kalian kekasihku...yang bisa mengubati luka yang ada. Walau parut itu tidak hilang, aku masih punya kamu. Menjadi teman setia dalam penantianku. Menjadi tunggak untuk aku terus berdiri. Menanti dengan penuh kasih dan sayang kerana ALLAH Yang Maha Esa.
Kepada dia yang aku tunggu....
Aku lepaskan engkau bersama harapan dan doa...
Andai bukan di sini pertemuan kita dalam ikatan cinta...
Aku berdoa moga kau dan aku menjadi hambaNya yang soleh dan solehah...
Agar aku diizinkan untuk menemui dirimu di sana...
Insya ALLAH...
Kuletakkan rasa ini keranaNya...
Wallahu'alam...
Nukilan khas :
SN@Budak Kecik
No comments:
Post a Comment