Assalamu'alaikum...
Simbahan angin berpusing
Saat pancaindera tertumpu pada paparan teknologi
Walau hanya kepingan foto
Aku terkesima
Terkedu, membisu dan terus terpaku
Tidak ku jangka
Kolam mata sudah digenangi airnya
Menanti pecahnya empangan yang tersimpan
Sungguh.... aku mencemburuimu
Namun hatiku cuba merelakan
Mungkin ada hikmahnya aku dipinjamkan ke dunia begini
Bersyukurlah wahai pejuang kebenaran
Dadamu terisi dengan setitis ilmu Ilahi
Berdamping seiringan pemburu cintaNya
Sedang ada insan sepertiku
Yang masih di lautan gelisah
Terheret ke ombak noda
Lihatlah pemandangan di.....
Atasmu, kananmu, kirimu, hadapanmu, belakangmu
Indahnya pejuang agama Ilahi
Dihiasi jua perhiasan indah
Wanita solehah
Diiringi bisikan zikrullah
Sungguh.... aku mencemburuimu
Gapailah mujahadahmu
Bersama iringan doa mereka di sisimu
Wariskan perjuanganmu pada penyambung pejuang Kekasihmu
Hulurkan walau setitik dakwat pena ilmu
Aku mencemburuimu
Walau hanya tertumpu lensa mataku pada kepingan foto itu
Tercetak wajahmu menghayati
Bermunajat
Menangis keinsafan
Tika perhimpunan penuh indah itu...........
Sungguh... aku mencumburuimu.
"Bahasa hati terlerai menjadi kiasan bicara... kau mengerti butir bicaraku... nukilan dalam emosi keinsafan."
Wassalamun'alaik.
No comments:
Post a Comment